PERTEMUAN KE-5
REMAJA YANG BERPIKIR MENANG-MENANG
Tujuan
Remaja tidak mementingkan diri
sendiri dalam sebuah interaksi
Indikator
-
Remaja
mendiskusikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan enam
paradigma interaksi manusia
-
Remaja
memutuskan paradigma mana yang ingin mereka kembangkan
Metode
Permainan, role play
Durai Kegiatan
3 jam
Alat/Bahan
Kertas yang berisi situasi yang akan didiskusikan
Referensi Alkitab
Filipi 2:1-11
1 Jadi karena dalam Kristus
ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan
belas kasihan,
2 karena itu sempurnakanlah
sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu
jiwa, satu tujuan,
3 dengan tidak mencari
kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan
rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya
sendiri;
4 dan janganlah tiap-tiap
orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain
juga.
5 Hendaklah kamu dalam
hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus
Yesus,
6 yang walaupun dalam rupa
Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan,
7 melainkan telah
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi
sama dengan manusia.
8 Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib.
9 Itulah sebabnya Allah
sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10 supaya dalam nama Yesus
bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada
di bawah bumi,
11 dan segala lidah mengaku:
"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Referensi
Ada enam paradigm interaksi manusia:
1.
Menang/Menang
Berpikir menang-menang akan membantu
kita untuk terus menerus mencari keuntungan bersama dalam interaksi manusia.
Dengan demikian semua pihak akan merasa senang dengan keputusannya dan akan
saling bekerjasama dalam menjalankan keputusan tersebut. Menang/Menang melihat
kehidupan sebagai arena yang koperatif, bukan kompetitif. Dengan demikian maka
cara berpikir kuat atau lemah, keras atau lunak, menang atau kalah akan
menghilang.
Menang/Menang akan berbeda dengan
Menang/Kalah. Jika dalam satu tim kita berusaha untuk menjadi lebih baik dengan
tidak memedulikan kepentingan tim, maka kita akan bersukacita diatas
penderitaan teman kita. Menang/Kalah akan menimbulkan rasa tidak percaya dan
egois.
2.
Memang/Kalah
Pendekatan ini bersifat otoriter yang
menggunakan jabatan, kekuasaan, mandat, barang milik, atau kepribadian untuk
mendapatkan apa yang diinginkan. Sebagian besar kehidupan merupakan realitass
saling bergantung, bukan mandiri. Kebanyakan hasil yang anda inginkan
bergantung pada kerjasama antara anda dan orang lain. Dan mentalitas Menang/Kalah
mengganggu fungsi kerja sama itu.
3.
Kalah/Menang
Kalah/Menang lebih buruk daripada
Menang/Kalah karena tidak mempunyai standar – tidak mempunyai tuntutan, tidak
mempunyai harapan, tidak mempunyai visi. Orang yang melakukan pendekatan ini
biasanya cepat berusaha menyenangkan atau memenuhi tuntutan orang lain. Mereka
mencari kekuatan dari popularitas atau penerimaan. Mereka hanya mempunyai
sedikit keberanian untuk mengekspresikan perasaan dan keyakinan mereka dan
dengan mudah diintimidasi oleh kekuatan ego orang lain.
4.
Kalah/Kalah
Ketika dua orang Menang/Kalah berkumpul
– yaitu ketika dua orang yang ulet, berkepala baru, dan berinvestasi pada ego
saling berinteraksi – hasilnya adalah Kalah/Kalah. Keduanya akan Kalah.
Keduanya sama-sama ingin membalas dendam.
Pendekatan ini berpusat pada musuh.
5.
Menang
Orang dengan mentalitas Menang tidak
harus menginginkan orang lain kalah. Yang penting adalah mereka mendapatkan apa
yang mereka inginkan, tujuan mereka tercapai dan mempersilahkan orang lain
mencapai tujuan mereka sendiri.
6.
Menang/Menang atau Tidak Sama Sekali
Tidak Sama Sekali berarti bahwa jika
kita tidak dapat memperoleh solusi yang akan menguntungkan kita berdua, kita
sepakat untuk tidak sepakat – Tidak Sama Sekali. Jauh lebih baik menyadari ini
di muka dan bukannya belakangan ketika harapan sudah terbentuk dan kedua belah
pihak kecewa.
Kita akan bebas karena tidak perlu
memanipulasi orang lain, untuk memaksakan agenda kita dan kehendak kita. Kita
dapat terbuka.
Gambaran Kegiatan
Kegiatan Pembuka
-
Permainan Satu
Sampai Sepuluh. Inti dari permainan adalah menyebutkan satu hingga sepuluh.
Peraturannya adalah sebagai berikut:
- Siapapun bisa menyebutkan sebuah angka, mulai
dari satu.
- Penyebutan angka harus berurutan.
- Jika ada dua orang atau lebih yang menyebutkan
angka yang sama secara bersamaan, maka permainan ini harus diulangi.
-
Fasilitator
akan memberikan batas waktu. Hal ini akan membuat remaja semakin frustasi.
-
Diskusikan:
- Apa yang menyebabkan permainan ini sulit?
- Apa yang bisa dilakukan untuk membuat permainan
ini menjadi mudah?
Kegiatan Inti
-
Remaja
dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang.
-
Bagikan
kepada tiap kelompok situasi yang akan mereka diskusikan.
Situasi:
Sandra sekarang duduk di Kelas 3 SMP dan dia akan
menghadapi Ujian Akhir Nasional. Ketika dia baru saja akan mulai belajar,
David, adiknya yang baru saja pulang dari bermain, memutar lagu keras-keras dan
mulai menari. Sandra merasa sangat terganggu dan meminta David untuk mematikan
tape. David protes sembari berkata dia tidak pernah memiliki waktu untuk bersenang-senang.
David bahkan kemudian menaikkan volume lagu tersebut dan terus menari.
-
Tanyakan
pertanyaan-pertanyaan ini kepada semua remaja yang hadir.
1.
Apa yang
dibutuhkan oleh Sandra?
2.
Apa yang
dibutuhkan oleh David?
3.
Jika Sandra
menang, apa yang akan didapatkannya? Dan bagaimanakah perasaannya?
4.
Jika David
menang, apa yang akan didapatkannya? Dan bagaimanakah perasaannya?
-
Ajak setiap
kelompok untuk membuat drama pendek berkaitan dengan situasi diatas. Drama
tersebut harus diakhiri dengan sebuah penyelesaian. Bebas untuk menyertakan
orang lain dalam drama tersebut, contohnya, orang tua atau teman. Berikan waktu
5 menit untuk persiapan setelah itu setiap kelompok menampilkan drama mereka.
-
Setelah itu
tampilkan diagram dibawah ini dan diskusikan dimanakah posisi penyelesaian
setiap kelompok jika dimasukkan dalam diagram ini.
|
David mendapatkan
keinginnya
|
David tidak mendapatkan
keinginannya
|
Sanda mendapatkan
keinginannya
|
Menang-Menang
|
Menang-Kalah
|
Sandra tidak
mendapatkan keinginannya
|
Kalah-Menang
|
Kalah-Kalah
|
- Tanyakan, solusi Menang-Menang apa lagi yang
mereka bisa pikirkan. Tulis sebanyak mungkin. Tekankan penjelasan bahwa
sebagian besar konflik memiliki solusi Menang-Menang, tergantung solusi mana
yang bisa diterima kedua belah pihak.
Kegiatan Penutup
-
Tanyakan,
Apa yang kamu rasakan dari pertemuan hari ini?
Mengapa kamu merasakan hal tersebut?
-
Tuliskan di
‘My Dream Book’ orang-orang yang menurut kamu bisa bekerjasama dengan kamu
sesuai dengan solusi Menang-Menang.
No comments:
Post a Comment