Friday, June 21, 2013

C2C - Module 5

PERTEMUAN KE-5
REMAJA YANG BERPIKIR MENANG-MENANG

Tujuan           
            Remaja tidak mementingkan diri sendiri dalam sebuah interaksi
Indikator
-       Remaja mendiskusikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan enam paradigma interaksi manusia
-       Remaja memutuskan paradigma mana yang ingin mereka kembangkan
Metode
            Permainan, role play
Durai Kegiatan
            3 jam
Alat/Bahan
Kertas yang berisi situasi yang akan didiskusikan
Referensi Alkitab
            Filipi 2:1-11
1  Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2  karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
3  dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
4  dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
5  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6  yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7  melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8  Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9  Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10  supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11  dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Referensi
Ada enam paradigm interaksi manusia:
1.            Menang/Menang        
Berpikir menang-menang akan membantu kita untuk terus menerus mencari keuntungan bersama dalam interaksi manusia. Dengan demikian semua pihak akan merasa senang dengan keputusannya dan akan saling bekerjasama dalam menjalankan keputusan tersebut. Menang/Menang melihat kehidupan sebagai arena yang koperatif, bukan kompetitif. Dengan demikian maka cara berpikir kuat atau lemah, keras atau lunak, menang atau kalah akan menghilang.
Menang/Menang akan berbeda dengan Menang/Kalah. Jika dalam satu tim kita berusaha untuk menjadi lebih baik dengan tidak memedulikan kepentingan tim, maka kita akan bersukacita diatas penderitaan teman kita. Menang/Kalah akan menimbulkan rasa tidak percaya dan egois.
2.            Memang/Kalah
Pendekatan ini bersifat otoriter yang menggunakan jabatan, kekuasaan, mandat, barang milik, atau kepribadian untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Sebagian besar kehidupan merupakan realitass saling bergantung, bukan mandiri. Kebanyakan hasil yang anda inginkan bergantung pada kerjasama antara anda dan orang lain. Dan mentalitas Menang/Kalah mengganggu fungsi kerja sama itu.
3.            Kalah/Menang
Kalah/Menang lebih buruk daripada Menang/Kalah karena tidak mempunyai standar – tidak mempunyai tuntutan, tidak mempunyai harapan, tidak mempunyai visi. Orang yang melakukan pendekatan ini biasanya cepat berusaha menyenangkan atau memenuhi tuntutan orang lain. Mereka mencari kekuatan dari popularitas atau penerimaan. Mereka hanya mempunyai sedikit keberanian untuk mengekspresikan perasaan dan keyakinan mereka dan dengan mudah diintimidasi oleh kekuatan ego orang lain.
4.            Kalah/Kalah
Ketika dua orang Menang/Kalah berkumpul – yaitu ketika dua orang yang ulet, berkepala baru, dan berinvestasi pada ego saling berinteraksi – hasilnya adalah Kalah/Kalah. Keduanya akan Kalah. Keduanya sama-sama ingin membalas dendam.
Pendekatan ini berpusat pada musuh.
5.            Menang
Orang dengan mentalitas Menang tidak harus menginginkan orang lain kalah. Yang penting adalah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, tujuan mereka tercapai dan mempersilahkan orang lain mencapai tujuan mereka sendiri.
6.            Menang/Menang atau Tidak Sama Sekali
Tidak Sama Sekali berarti bahwa jika kita tidak dapat memperoleh solusi yang akan menguntungkan kita berdua, kita sepakat untuk tidak sepakat – Tidak Sama Sekali. Jauh lebih baik menyadari ini di muka dan bukannya belakangan ketika harapan sudah terbentuk dan kedua belah pihak kecewa.
Kita akan bebas karena tidak perlu memanipulasi orang lain, untuk memaksakan agenda kita dan kehendak kita. Kita dapat terbuka.
Gambaran Kegiatan
Kegiatan Pembuka
-       Permainan Satu Sampai Sepuluh. Inti dari permainan adalah menyebutkan satu hingga sepuluh. Peraturannya adalah sebagai berikut:
- Siapapun bisa menyebutkan sebuah angka, mulai dari satu.
- Penyebutan angka harus berurutan.
- Jika ada dua orang atau lebih yang menyebutkan angka yang sama secara bersamaan, maka permainan ini harus diulangi.
-       Fasilitator akan memberikan batas waktu. Hal ini akan membuat remaja semakin frustasi.
-       Diskusikan:
- Apa yang menyebabkan permainan ini sulit?
- Apa yang bisa dilakukan untuk membuat permainan ini menjadi mudah?

Kegiatan Inti
-       Remaja dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang.
-       Bagikan kepada tiap kelompok situasi yang akan mereka diskusikan.
Situasi:
Sandra sekarang duduk di Kelas 3 SMP dan dia akan menghadapi Ujian Akhir Nasional. Ketika dia baru saja akan mulai belajar, David, adiknya yang baru saja pulang dari bermain, memutar lagu keras-keras dan mulai menari. Sandra merasa sangat terganggu dan meminta David untuk mematikan tape. David protes sembari berkata dia tidak pernah memiliki waktu untuk bersenang-senang. David bahkan kemudian menaikkan volume lagu tersebut dan terus menari.
-       Tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada semua remaja yang hadir.
1.    Apa yang dibutuhkan oleh Sandra?
2.    Apa yang dibutuhkan oleh David?
3.    Jika Sandra menang, apa yang akan didapatkannya? Dan bagaimanakah perasaannya?
4.    Jika David menang, apa yang akan didapatkannya? Dan bagaimanakah perasaannya?
-       Ajak setiap kelompok untuk membuat drama pendek berkaitan dengan situasi diatas. Drama tersebut harus diakhiri dengan sebuah penyelesaian. Bebas untuk menyertakan orang lain dalam drama tersebut, contohnya, orang tua atau teman. Berikan waktu 5 menit untuk persiapan setelah itu setiap kelompok menampilkan drama mereka.
-       Setelah itu tampilkan diagram dibawah ini dan diskusikan dimanakah posisi penyelesaian setiap kelompok jika dimasukkan dalam diagram ini.


David mendapatkan keinginnya
David tidak mendapatkan keinginannya
Sanda mendapatkan keinginannya
Menang-Menang
Menang-Kalah
Sandra tidak mendapatkan keinginannya
Kalah-Menang
Kalah-Kalah
-       Tanyakan, solusi Menang-Menang apa lagi yang mereka bisa pikirkan. Tulis sebanyak mungkin. Tekankan penjelasan bahwa sebagian besar konflik memiliki solusi Menang-Menang, tergantung solusi mana yang bisa diterima kedua belah pihak.
Kegiatan Penutup
-       Tanyakan,
Apa yang kamu rasakan dari pertemuan hari ini?
Mengapa kamu merasakan hal tersebut?

-       Tuliskan di ‘My Dream Book’ orang-orang yang menurut kamu bisa bekerjasama dengan kamu sesuai dengan solusi Menang-Menang.

No comments:

Post a Comment