Friday, June 21, 2013

C2C - Introduction

Apa pandangan anda tentang remaja dan dunianya?
Jika ini ditanyakan kepada anda, apa saja yang muncul di pikiran anda ketika berbicara tentang remaja dan dunia mereka? Sebagian besar persepsi yang muncul adalah hal-hal yang lebih mengandung arti negatif dibandingkan dengan hal-hal yang positif.
“Nakal; tidak dengar-dengaran; suka memberontak; suka membantah; mabuk-mabukkan; obat terlarang; seks bebas; tidak menghormati orang tua; berbuat sesuka hati; dan tidak peduli.”
Kata-kata diatas akan lebih banyak mendominasi dibandingkan potensi yang dimiliki remaja. “Cepat menguasai teknologi; pintar; banyak ide; peduli terhadap lingkungan; suka membantu; banyak potensi; dan kreatif”.
Seringkali pandangan negatif ini membuat kita lumrah untuk membuat stereotype negatif terhadap semua remaja. Hal ini dimungkinkan karena kita diekspos dengan banyak kejadian melalui berbagai media maupun melalui apa yang kita lihat langsung yang membentuk pola pikir kita tentang dunia remaja. Stereotip yang negatif ini juga akan berdampak pada remaja sendiri. Mereka akan cenderung untuk melakukan apa yang dikatakan orang terhadap mereka. Jika kita mencap mereka sebagai remaja yang suka membuat keributan, jangan kaget jika kecenderungan ini yang akan terjadi.
Sadarkah kita bahwa remaja adalah pemimpin masa depan? Banyak pemimpin besar dunia mengalami momen-momen perubahan ketika mereka menginjak masa remaja. Momen yang mengarahkan mereka untuk memiliki mimpi di masa depan, mimpi yang kemudian akan menuntun mereka dalam keseharian mereka, mimpi yang akan mengingatkan mereka bahwa mereka memiliki tujuan dalam hidup mereka. Agar supaya mimpi mereka tercapai, agar supaya mereka menjadi pemimpin, agar supaya remaja memberi dampak kepada masyarakat, maka mereka perlu dibimbing, diarahkan, dituntun dan dimuridkan sesuai dengan jalam yang patut baginya. Amsal 22:6 berkata, ‘Didiklah anak muda sesuai dengan jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.’ Hal ini menunjukkan bahwa remaja membutuhkan teladan yang mau dan mampu untuk mendidik mereka agar supaya mereka bisa mencapai kepenuhan dalam hidup mereka, agar supaya mereka dapat memenuhi tujuan dalam hidup mereka sesuai yang dipercayakan oleh Tuhan kepada mereka. Sangat disayangkan memang, ketika fokus pelayanan kebanyakan gereja adalah pada orang tua. Inilah yang menyebabkan terjadinya krisis kepemimpinan dan kurangnya kader pemimpin dalam gereja karena kurangnya perhatian gereja pada pemberdayaan anak (termasuk remaja dan pemuda).
Pembentukan pemimpin haruslah dimulai sedini mungkin. Remaja perlu diberikan kepercayaan untuk terlibat secara aktif dan proaktif dalam pelayanan di gereja dan masyarakat, tentu saja harus didukung oleh keluarga. Kepercayaan akan membuat mereka merasa diperhatikan dan didukung untuk berkarya sesuai dengan talenta mereka. Hal ini akan berdampak pada tumbuhnya kepercayaan diri dari remaja bahwa mereka bisa berbuat sesuatu untuk gereja dan masyarakat. Mereka tidak perlu menunggu sampai menjadi orang tua untuk dapat memberikan sesuatu kepada orang lain yang ada di sekitar mereka. Mereka dapat memulai sedini mungkin, sekarang. Dengan demikian ketika mereka beranjak dewasa mereka akan mampu melakukan pelayanan yang lebih besar lagi dan gereja akan dengan mudah melihat potensi kepemimpinan dalam diri remaja-remaja yang ada. Selain itu, dengan mellibatkan remaja dalam pelayanan dan merangsang mereka untuk membawa dampak yang positif bagi keluarga, masyarakat dan gereja, ini akan mengurangi kegiatan remaja yang tidak bermanfaat dan cenderung mengganggu, seperti mabuk-mabukkan, judi, nongkrong dan membuat keributan. Bukan tidak mungkin, mereka akan menjadi contoh dan membawa pengaruh yang positif bagi teman-teman mereka. Remaja yang membawa perubahan.
Tentu saja perubahan ini tidaklah terbentuk dalam waktu yang cepat. Perubahan membutuhkan proses. Proses membutuhkan komitmen, integritas dan kemauan dari banyak pihak; remaja sendiri, orang-orang yang terlibat dalam pelayanan remaja, keluarga, masyarakat, sampai pada pemimpin gereja. Setiap elemen saling menunjang untuk tercapainya tujuan remaja yang berubah dan membawa perubahan. Untuk mengakomodasi proses ini, maka perlu dikembangkan suatu proses pembelajaran terkondisi yang akan melibatkan semua elemen diatas. Proses pembelajaran dalam bentuk program ini disebut ‘Challenge to Change – Tantangan untuk Berubah’.
Nama program
            Challenge to Change – Tantangan untuk Berubah
Tujuan
-       Remaja akan memiliki komitmen untuk berubah dan membawa perubahan
-       Remaja akan bersandar pada Tuhan dalam usaha mereka mencapai mimpi mereka
-       Remaja mengetahui konsep 7 Kebiasaan yang akan menuntun mereka menjadi pribadi yang lebih berkualitas
Indikator
-       Remaja tahu potensi mereka
-       Remaja memiliki komitmen untuk mengembangkan potensi mereka
-       Remaja percaya diri untuk menjelaskan pendapat mereka
-       Remaja saling menguatkan dan berbagi dalam kelompok mereka
-       Beberapa remaja menjalankan fungsi mereka sebagai pemimpin dalam kelompok
Tema
            Remaja yang Berubah dan Membawa Perubahan
Waktu Pelaksanaan
            kali pertemuan setiap bulan

Catatan
-       Setiap remaja akan diberikan ‘My Dream Book’ yang harus selalu dibawa dalam setiap pertemuan. Buku ini akan berisi catatan atas semua hal selama program berlangsung. Buku ini juga akan menjadi pegangan setiap remaja dalam merenungkan, merencanakan, dan mengevaluasi mimpi mereka.
-       Diskusi dengan para Pembina Remaja berkaitan dengan pengenalan konsep mentoring karena dalam beberapa kesempatan mereka akan diajak untuk sharing dan menjadi pembimbing remaja. Mentor ini akan secara aktif dan proaktif mengajak para remaja untuk mendiskusikan apa yang telah mereka pelajari dari kegiatan-kegiatan dalam program ini.
-       Program ini akan menggunakan pola pendekatan kelompok. Pembagian kelompok dilakukan pada pertemuan pertama. Satu kelompok terdiri atas 4 orang. Setiap kelompok diminta untuk saling mengingatkan dan menguatkan selama program C2C. Tunjuklah satu orang pemimpin yang merupakan pilihan dari anggota kelompok itu sendiri.

-       Buatlah sebuah poster ‘7 Kebiasaan’ yang akan selalu dipajang selama program berlangsung. 

No comments:

Post a Comment