REMAJA YANG PROAKTIF
Tujuan
Remaja berpikir dan bersikap
proaktif
Indikator
-
Remaja melakonkan sikap remaja yang proaktif.
- Remaja menyusun 10 tindakan
proaktif yang akan menjadi komitmen bersama
Metode
Diskusi
dan drama singkat
Referensi Alkitab
Yakobus 2:14:18
14 Apakah gunanya,
saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia
tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
15 Jika seorang saudara atau
saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
16 dan seorang dari antara
kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai
kenyang!," tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi
tubuhnya, apakah gunanya itu?
17 Demikian juga halnya
dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada
hakekatnya adalah mati.
18 Tetapi mungkin ada orang
berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan," aku akan
menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku
akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Durasi Kegiatan
3 jam
Alat/Bahan
Kertas flip-chart, spidol
besar, kertas karton, krayon.
Referensi
Bersikap
proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif
artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa
sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan
prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan.
Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak
menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang
lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia
manusia yang unik – kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak
bebas – dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan
perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka
sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.
Orang proaktif
memfokuskan upaya mereka di dalam Lingkaran Pengaruhnya. Mereka mengerjakan
hal-hal yang terhadapnya mereka dapat berbuat sesuatu. Sifat dari energy mereka
adalah positif, memperluas dan memperbesar, yang menyebabkan Lingkaran Pengaruh
mereka meningkat.
Sebaliknya, orang reaktif memfokuskan
upaya mereka di dalam Lingkaran Kepedulian. Mereka berfokus pada kelemahan
orang lain, masalah di lingkungan, dan keadaan yang tidak bisa mereka kendalikan.
Fokus mereka mengakibatkan sikap menyalahkan dan menuduh, bahasa yang reaktif,
dan meningkatnya perasaan menjadi korban.
Melalui tema sentral ini maka para
remaja akan dibantu untuk mengontrol dan bertanggungjawab terhadap diri mereka
sendiri. Merekalah yang akan memilih untuk bahagia atau tidak bahagia dengan
tidak menyalahkan orang lain atas tindakan dan perasaan mereka.
Gambaran Kegiatan
Kegiatan Pembuka
-
Putarlah
sebuah video yang bertemakan ‘seorang yang sedang marah’.
-
Bagilah
remaja yang hadir dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4/5 orang.
-
Ajak tiap
kelompok untuk saling sharing berkaitan dengan pertanyaan berikut.
1.
Pikirkan
satu peristiwa/kejadian ketika kamu sangat marah atau kecewa kepada
seseorang/sesuatu.
2.
Kenapa kamu
sangat marah atau kecewa?
-
Mintalah 2
atau 3 remaja menceritakan kepada semua orang.
Alternatif kegiatan sebelum
kegiatan. Ajak semua remaja untuk menonton film tentang orang yang proaktif.
‘Menonton Bareng’ ini bisa dilaksanakan beberapa hari sebelum diskusi dilaksanakan.
Rekomendasi film: Karate Kid (2010)
Film ini menggambarkan seorang
remaja yang tidak ingin menyerah dengan lingkungan sekitarnya. Dia berusaha
untuk mengalahkan ketakutannya dengan melakukan hal-hal yang membuat dia tidak
nyaman. Namun karena memiliki tekad yang kuat dan bimbingan yang tepat, dia
bisa mengatasinya letakutannya.
Kegiatan Inti
-
Setiap
kelompok akan diberikan sebuah situasi. Mereka kemudian diminta untuk
melakonkan situasi tersebut beserta ekspresi yang mungkin terjadi dalam drama
singkat. Berikan waktu 5 menit kepada tiap kelompok untuk mempersiapkan
penampilan mereka. Maksimal drama + 5 menit.
Kasus-kasus yang akan diberikan:
1.
Ketika kamu
di rumah dengan kakak dan adikmu, mereka membuat kekacauan dan rumah jadi
berantakan. Kamu disalahkan oleh orang tua kamu karena apa yang mereka lakukan.
2.
Kamu
diundang untuk hadir di acara ulang tahun temanmu. Kamu sudah merencanakan
untuk pergi dengan beberapa teman lainnya. Ketika kamu menyampaikan rencana ini
ke orang tua kamu, mereka tidak mengijinkan kamu untuk menghadiri acara
tersebut.
3.
Ketika kamu
sedang berjalan di lorong sekolah kamu, kamu mendengar beberapa teman yang
sedang membicarakan kamu.
4.
Kamu adalah
Ketua Panitia untuk kegiatan ‘Lomba Kesenian dan Olahraga (KESORGA)’. Pada
suatu kesempatan, kamu berkonsultasi dengan Pembina Remaja tentang persiapan
yang telah dilakukan. Kamu kecewa karena teman-teman kamu tidak semangat dan
ada beberapa anggota panitia yang tidak bisa diajak kerjasama. Padahal
persiapan tinggal 1 bulan.
5.
….
-
Fasilitator
membuat catatan-catatan penting dari drama tiap kelompok. Catatan ini akan dijadikan
bahan untuk memberikan penjelasan berkaitan dengan bahasa dan tindakan REAKTIF
vs PROAKTIF.
Bahasa yang Reaktif
|
Bahasa Proaktif
|
Tidak ada yang dapat saya lakukan.
Memang sudah begitulah saya.
Ia membuatku begitu marah.
Mereka tidak akan mengizinkan itu.
Saya terpaksa melakukan itu.
Saya tidak bisa.
Saya harus.
Seandainya saja.
|
Mari
kita lihat alternatif yang kita miliki.
Saya
dapat memilih pendekatan yang berbeda.
Saya
mengendalikan perasaan saya sendiri.
Saya
dapat memberikan presentasi yang efektif.
Saya
akan memilih respons yang sesuai.
Saya
memilih.
Saya
lebih suka.
Saya
akan.
|
-
Materi
penjelasan yang bisa diberikan oleh fasilitator:
-
Kita adalah
pihak yang paling bertanggungjawab atas diri kita.
-
Kita berhak
memilih respons kita terhadap suatu peristiwa (marah vs tenang; sedih vs
bahagia; melakukan vs tidak melakukan; dll)
-
Tidak ada
yang bisa mencuri sukacita yang kita rasakan. No one can steal our joy.
-
Kembali ke
dalam kelompok, setiap kelompok akan membuat skenario yang berbeda sesuai
dengan apa yang baru saja didiskusikan. Kelompok yang solusinya masuk dalam
kategori Kalah/Menang atau Menang/ Kalah akan membuat skenario lain untuk masuk
dalam kategori Menang/Menang. Sedangkan kelompok Menang/Menang ditantang untuk
membuat skenario Menang/Menang yang berbeda., Berikan waktu 5 menit kepada tiap
kelompok untuk persiapan. Setelah itu semua kelompok akan menampilkan drama
singkat mereka.
-
Setelah
drama singkat, ajak semua remaja untuk melihat permasalahan atau kekuatiran
yang ada disekitar mereka dengan menggunakan metode brainstorm dimana semua
remaja diminta untuk secara cepat dan bebas mengungkapkan permasalahan yang
mereka rasakan atau lihat atau alami. Tulislah semua permasalahan tersebut di
kertas besar dan buat pengambilan suara untuk fokus pada tiga (3) masalah.
Setelah itu ajak mereka untuk mendiskusikan tindakan apa yang bisa dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut. Tindakan ini akan menjadi komitmen bersama.
-
Komitmen
yang telah disusun (maksimal 10) akan ditulis di kertas besar. Untuk itu,
tunjuklah satu tim khusus yang akan ditugaskan untuk menulis komitmen ini ke
atas kertas. Komitmen ini harus ditulis sekreatif mungkin (bisa dicetak) dengan
kualitas yang bagus karena Komitmen ini akan dipajang selama kegiatan C2C.
Kegiatan Penutup
-
Menyanyi
bersama. Dalam
suka duka
Ku 'kan tetap tersenyum
Diolok, dihina
Ku 'kan tetap tersenyum
Kar'na ku tahu
Tuhanku Yesus sertaku
Apapun terjadi
Ku 'kan tetap tersenyum
Diolok, dihina
Ku 'kan tetap tersenyum
Kar'na ku tahu
Tuhanku Yesus sertaku
Apapun terjadi
Ku 'kan tetap tersenyum
No comments:
Post a Comment