Friday, June 21, 2013

C2C - Module 1



PERTEMUAN KE-1
REMAJA YANG PROAKTIF

Tujuan                       
Remaja berpikir dan bersikap proaktif
Indikator
            - Remaja melakonkan sikap remaja yang proaktif.
- Remaja menyusun 10 tindakan proaktif yang akan menjadi komitmen bersama
           
Metode
            Diskusi dan drama singkat
Referensi Alkitab
            Yakobus 2:14:18
14  Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
15  Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
16  dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!," tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
17  Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
18  Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan," aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Durasi Kegiatan
            3 jam
Alat/Bahan
            Kertas flip-chart, spidol besar, kertas karton, krayon.
Referensi
Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik – kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas – dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.
Orang proaktif memfokuskan upaya mereka di dalam Lingkaran Pengaruhnya. Mereka mengerjakan hal-hal yang terhadapnya mereka dapat berbuat sesuatu. Sifat dari energy mereka adalah positif, memperluas dan memperbesar, yang menyebabkan Lingkaran Pengaruh mereka meningkat.
Sebaliknya, orang reaktif memfokuskan upaya mereka di dalam Lingkaran Kepedulian. Mereka berfokus pada kelemahan orang lain, masalah di lingkungan, dan keadaan yang tidak bisa mereka kendalikan. Fokus mereka mengakibatkan sikap menyalahkan dan menuduh, bahasa yang reaktif, dan meningkatnya perasaan menjadi korban.
Melalui tema sentral ini maka para remaja akan dibantu untuk mengontrol dan bertanggungjawab terhadap diri mereka sendiri. Merekalah yang akan memilih untuk bahagia atau tidak bahagia dengan tidak menyalahkan orang lain atas tindakan dan perasaan mereka.

Gambaran Kegiatan
Kegiatan Pembuka
-       Putarlah sebuah video yang bertemakan ‘seorang yang sedang marah’.
-       Bagilah remaja yang hadir dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4/5 orang.
-       Ajak tiap kelompok untuk saling sharing berkaitan dengan pertanyaan berikut.
1.    Pikirkan satu peristiwa/kejadian ketika kamu sangat marah atau kecewa kepada seseorang/sesuatu.
2.    Kenapa kamu sangat marah atau kecewa?
-       Mintalah 2 atau 3 remaja menceritakan kepada semua orang.
Alternatif kegiatan sebelum kegiatan. Ajak semua remaja untuk menonton film tentang orang yang proaktif. ‘Menonton Bareng’ ini bisa dilaksanakan beberapa hari sebelum diskusi dilaksanakan.
Rekomendasi film:  Karate Kid (2010)
Film ini menggambarkan seorang remaja yang tidak ingin menyerah dengan lingkungan sekitarnya. Dia berusaha untuk mengalahkan ketakutannya dengan melakukan hal-hal yang membuat dia tidak nyaman. Namun karena memiliki tekad yang kuat dan bimbingan yang tepat, dia bisa mengatasinya letakutannya.
Kegiatan Inti
-       Setiap kelompok akan diberikan sebuah situasi. Mereka kemudian diminta untuk melakonkan situasi tersebut beserta ekspresi yang mungkin terjadi dalam drama singkat. Berikan waktu 5 menit kepada tiap kelompok untuk mempersiapkan penampilan mereka. Maksimal drama + 5 menit.
Kasus-kasus yang akan diberikan:
1.    Ketika kamu di rumah dengan kakak dan adikmu, mereka membuat kekacauan dan rumah jadi berantakan. Kamu disalahkan oleh orang tua kamu karena apa yang mereka lakukan.
2.    Kamu diundang untuk hadir di acara ulang tahun temanmu. Kamu sudah merencanakan untuk pergi dengan beberapa teman lainnya. Ketika kamu menyampaikan rencana ini ke orang tua kamu, mereka tidak mengijinkan kamu untuk menghadiri acara tersebut.
3.    Ketika kamu sedang berjalan di lorong sekolah kamu, kamu mendengar beberapa teman yang sedang membicarakan kamu.
4.    Kamu adalah Ketua Panitia untuk kegiatan ‘Lomba Kesenian dan Olahraga (KESORGA)’. Pada suatu kesempatan, kamu berkonsultasi dengan Pembina Remaja tentang persiapan yang telah dilakukan. Kamu kecewa karena teman-teman kamu tidak semangat dan ada beberapa anggota panitia yang tidak bisa diajak kerjasama. Padahal persiapan tinggal 1 bulan.
5.    ….
-       Fasilitator membuat catatan-catatan penting dari drama tiap kelompok. Catatan ini akan dijadikan bahan untuk memberikan penjelasan berkaitan dengan bahasa dan tindakan REAKTIF vs PROAKTIF.


Bahasa yang Reaktif
Bahasa Proaktif
Tidak ada yang dapat saya lakukan.
Memang sudah begitulah saya.
Ia membuatku begitu marah.
Mereka tidak akan mengizinkan itu.
Saya terpaksa melakukan itu.
Saya tidak bisa.
Saya harus.
Seandainya saja.
Mari kita lihat alternatif yang kita miliki.
Saya dapat memilih pendekatan yang berbeda.
Saya mengendalikan perasaan saya sendiri.
Saya dapat memberikan presentasi yang efektif.
Saya akan memilih respons yang sesuai.
Saya memilih.
Saya lebih suka.
Saya akan.
-       Materi penjelasan yang bisa diberikan oleh fasilitator:
-       Kita adalah pihak yang paling bertanggungjawab atas diri kita.
-       Kita berhak memilih respons kita terhadap suatu peristiwa (marah vs tenang; sedih vs bahagia; melakukan vs tidak melakukan; dll)
-       Tidak ada yang bisa mencuri sukacita yang kita rasakan. No one can steal our joy.
-       Kembali ke dalam kelompok, setiap kelompok akan membuat skenario yang berbeda sesuai dengan apa yang baru saja didiskusikan. Kelompok yang solusinya masuk dalam kategori Kalah/Menang atau Menang/ Kalah akan membuat skenario lain untuk masuk dalam kategori Menang/Menang. Sedangkan kelompok Menang/Menang ditantang untuk membuat skenario Menang/Menang yang berbeda., Berikan waktu 5 menit kepada tiap kelompok untuk persiapan. Setelah itu semua kelompok akan menampilkan drama singkat mereka.
-       Setelah drama singkat, ajak semua remaja untuk melihat permasalahan atau kekuatiran yang ada disekitar mereka dengan menggunakan metode brainstorm dimana semua remaja diminta untuk secara cepat dan bebas mengungkapkan permasalahan yang mereka rasakan atau lihat atau alami. Tulislah semua permasalahan tersebut di kertas besar dan buat pengambilan suara untuk fokus pada tiga (3) masalah. Setelah itu ajak mereka untuk mendiskusikan tindakan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Tindakan ini akan menjadi komitmen bersama.
-       Komitmen yang telah disusun (maksimal 10) akan ditulis di kertas besar. Untuk itu, tunjuklah satu tim khusus yang akan ditugaskan untuk menulis komitmen ini ke atas kertas. Komitmen ini harus ditulis sekreatif mungkin (bisa dicetak) dengan kualitas yang bagus karena Komitmen ini akan dipajang selama kegiatan C2C.
Kegiatan Penutup
-       Menyanyi bersama.    Dalam suka duka

Ku 'kan tetap tersenyum
Diolok, dihina
Ku 'kan tetap tersenyum
Kar'na ku tahu
Tuhanku Yesus sertaku
Apapun terjadi
Ku 'kan tetap tersenyum

No comments:

Post a Comment