What an opportunity. Today is the first fruit of the Challenge to Change program. Had a wonderful 2-hour session with the teenagers at the GMIM Bukit Moria Malalayang in their Bible Camp. It was not enough, actually, but as a starting stone this experience is so meaningful.
By the way, this is actually not the first implementation as I have been delivering this program to GMIM Bukit Zaitun, Sea Mitra. It's just that the entry point is slightly different because I proposed it directly to the teens. For the KITMOR, they asked for it.....
Educating, Training, Sharing, Talking, Developing, Improving (you name it) to take HERE to THERE
Tuesday, June 25, 2013
Friday, June 21, 2013
C2C - Module 10
PERTEMUAN
KE-10
RETREAT
Tujuan
- Remaja saling menguatkan dalam pergumulan mereka
untuk mencapai mimpi mereka.
- Remaja menyadari bahwa mimpi mereka berasal dari
Tuhan.
- Remaja memiliki komitmen untuk mencapai mimpi
mereka.
- Remaja menyadari bahwa setiap mereka memiliki
potensi yang unik dan jika mereka mengembangkannya mereka akan membawa dampak
bagi keluarga, masyarakat dan gereja.
Indikator
- Remaja akan saling mendukung satu dengan yang
lain dalam kelompok
- Remaja merumuskan Visi, Misi dan Mimpi mereka
Metode
Retreat, sharing, dan mengisi Kartu Komitmen
Referensi Alkitab
1 Timotius 4:12-16
Durasi
Tiga hari
Alat/Bahan
Kertas flip-chart, spidol
besar, daftar mimpi yang telah dibuat pada pertemuan ke-2, ‘My Dream Book’, pin
(bertuliskan ‘Remaja yang Berubah dan Membawa Perubahan’)
Referensi
Gambaran Kegiatan
Hari Pertama
- Mengulang tentang 7 Kebiasaan
- Sharing dalam kelompok perubahan apa yang mereka
alami selama mengikuti program C2C dan tantangan yang mereka hadapi. Pembagian
kelompok sebaiknya berdasarkan kelompok yang telah dibentuk pada pertemua ke-1.
Hari Kedua
-
Outbound
untuk menunjukkan kepada remaja bahwa mereka bisa
Hari Ketiga
- Penguatan secara alkitabih. Setiap kelompok
merenungkan apa yang mereka pelajari dari satu bacaan alkitab dan dikaitkan
dengan kegiatan outbound di hari sebelumnya.
- Mengulang ‘Mimpi Saya’. Daftar mimpi ditampilkan.
- Komitmen Pribadi.
C2C - Module 9
PERTEMUAN KE-9
REMAJA YANG MENGASAH GERGAJI
Tujuan
-
Remaja
mengetahui potensi mereka
-
Remaja
membuat komitmen untuk mengembangkan potensi mereka
Indikator
-
Remaja
mengetahui Kecerdasan Majemuk yang dominan
-
Remaja
membuat daftar rencana yang akan mereka lakukan untuk mengembangkan potensi
mereka
Metode
Presentasi, mengisi kuesioner
Referensi Alkitab
Pengkhotbah 10:10
10 Jika besi menjadi tumpul
dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting
untuk berhasil adalah hikmat.
Durasi Kegiatan
2 jam
Alat/Bahan
Kuesioner ‘Multiple Intelligence’
Referensi
Mengasah gergaji berarti secara
proaktif melakukan aktifitas yang akan membantu kamu tetap fokus pada tujuan
kita. Kebiasaan ini memelihara dan meningkatkan asset terbesar yang kamu
miliki, yaitu dirimu. Kebiasaan ini , memperbarui keempat dimensi alamiah kamu,
yaitu:
1.
Fisik – olahraga, nutrisi, manajemen stress
2.
Sosial/Emosional – pelayanan, empati, sinergi, rasa aman
dari dalam
3.
Spiritual – Penjelasan nilai dan Komitmen, Studi dan
meditasi
4.
Mental – Membaca, visualisasi, perencanaan, menulis
Sebelum gergaji diasah, kamu
perlu mengetahui gergaji apa yang akan kamu asah, dalam artian potensi apa yang
ada dalam diri kamu.
Apakah kecerdasan itu? Menurut Howard Gardner, kecerdasan ialah
kemampuan menyelesaikan masalah. Menurutnya, manusia memiliki 8 tipe kecerdasan
yang ia sebut Kecerdasan Majemuk.
1. Kecerdasan
Bahasa
Suka: membaca, menulis dan bercerita
Baik dalam: mengingat nama, tempat,
tanggal dan hal-hal yang sepele.
Dapat belajar baik dengan: berkata,
mendengar dan melihat kata-kata.
Penulis, penyair, orator
2. Kecerdasan
Alamiah
Suka: di luar ruangan, dengan
binatang, geografi, dan cuaca; berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Baik dalam: mengkategorikan,
mengorganisir daerahnya, merencanakan perjalanan, pemeliharaan, dan konservasi.
Dapat belajar baik dengan:
mempelajari fenomena alam, dalam bentuk alami, belajar bagaimana cara kerja
sesuatu.
Menyelaraskan diri dengan alam
3. Kecerdasan
Visual
Suka : menggambar, membuat sesuatu,
merancang dan hal-hal kreatif, bermimpi, melihat gambar/slides, menonton film
dan bermain dengan mesin.
Baik dalam: membayangkan hal-hal,
peka terhadap perubahan, tekateki/puzzles dan membaca peta, memetakan.
Dapat belajar baik dengan:
visualisasi, impian, menggunakan mata pikiran dan bekerja dengan warna dan gambar.
Arsitek,
pematung, pelukis, navigator, dan pilot
4. Kecerdasan
Gerak
Suka: bergerak keliling, meraba dan
berbicara dan menggunakan bahasa tubuh.
Baik dalam: aktivitas fisik (olah
raga/menari/akting) dan hasta karya.
Dapat belajar baik dengan: menyentuh,
bergerak, berinteraksi dengan ruang/tempat memproses pengetahuannya dengan
sensasi tubuh.
Atlet, penari,
dan pesenam
5. Kecerdasan
Musik
Suka : menyanyi, bersenandung
nada-nada, mendengarkan musik, memainkan instrumen and merespon musik.
Baik dalam: mengangkat nada,
mengingat melodi, menentukan ritme dan menjaga tempo.
Dapat belajar baik dengan:
ritme/nada, melodi dan musik.
Komposer,
konduktor, musisi
6. Kecerdasan
Interpersonal
Suka: memiliki banyak teman, bicara pada orang dan
bergabung dalam kelompok.
Baik dalam: memahami orang lain,
memimpin, pengorganisasian, komunikasi, manipulasi dan penengah konflik.
Dapat belajar dengan baik: sharing,
membandingkan, menghubungkan, suka bekerjasama dan suka bertanya (interview)
Penjual,
motivator, negosiator
7. Kecerdasan
Intrapersonal
Suka : bekerja sendiri and mengejar
minatnya sendiri.
Baik dalam: mengenal diri, berfokus
dalam perasaan/mimpi-mimpi, mengikuti perasaan, mengejar keinginan/tujuan dan
original.
Dapat belajar baik dengan : bekerja
sendiri, proyek perorangan, menyendiri dan memiliki dunia sendiri.
8. Kecerdasan
Logika
Suka : bereksperimen, memikirkan
hal-hal, bekerja dengan angka, bertanya dan mengeksplorasi pola/bentuk dan
hubungan.
Baik dalam: matematika, alasan,
logika and penyelesaian masalah.
Dapat belajar baik dengan:
mengkategorasikan, klasifikasi and bekerja dengan pola-pola abstrak/hubungan.
Ilmuwan, matematikawan, pengacara, hakim
Gambaran Kegiatan
Kegiatan Pembuka
- Satu minggu sebelum pertemuan ini, bagikan kepada
semua remaja ‘Kuesioner Multiple Intelligence’
- Untuk pembuka pertemuan, tampilkan video yang
bertemakan ‘Multiple Intelligence’
Kegiatan Inti
- Presentasi ‘Multiple Intelligence’
- Pengelompokan remaja sesuai kecerdasan majemuk
yang dominan.
- Refleksi bagaimana mereka akan mengembangkan
potensi mereka. Tulis di ‘My Dream Book’.
Kegiatan Penutup
- Menyanyi Lagu ‘Kamu Sangat Spesial’
Kamu sangat special
Tiada sepertimu
Tuhan buat kau special
Tiada sepertimu
C2C - Module 8
PERTEMUAN KE-8
REMAJA YANG BERSINERGI
Tujuan
- Remaja memahami konsep kerjasama dalam tim
Indikator
-
Remaja
memberikan pendapat mereka tentang kerjasama dalam tim setelah menonton film
-
Remaja
membuat satu karya tulis berisi apa yang mereka pelajari tentang kerjasama tim
Metode
Diskusi film ‘Remember the Titans’
Referensi Alkitab
Pengkhotbah 4:9-12
9 Berdua lebih baik dari pada
seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.
10 Karena kalau mereka jatuh,
yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak
mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!
11 Juga kalau orang tidur
berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi
panas?
12 Dan bilamana seorang dapat
dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah
diputuskan.
Durasi Kegiatan
2,5 jam
Alat/Bahan
LCD
proyektor, laptop, CD film ‘Remember the Titans’, 3 buku Quantum Learning
(sebagai hadiah bagi pemenang karya tulis), pembatas alkitab untuk semua remaja
yang memasukkan karya tulis
Referensi
Dalam pertandingan sepakbola, kita
pahami bahwa sebuah tim berusaha untuk menang dan mengalahkan lawannya. Banyak
usaha yang dilakukan agar tujuan ini tercapai, mulai dari latihan sampai pada
pertandingan. Semua anggota tim akan senang jika mereka memenangkan
pertandingan. Namun apa yang akan terjadi jika dalam satu tim sepakbola
anggota-anggotanya saling bersaing dengan tidak sehat dan berusaha mengalahkan
temannya. ‘Saya harus menang dan teman-teman saya harus kalah.’ Bayangkan
bagaimana mereka akan bermain sebagai satu tim jika diantara mereka tidak ada
kerjasama tim karena setiap orang ingin menang. Penyerang yang hanya ingin
mencetak gol dan tidak ingin membantu tim dalam bertahan. Pemain tengah yang
hanya ingin menunjukkan kemampuan individunya. Pemain belakang yang hanya ingin
bertahan dan tidak mau membantu teman di depannya. Dan penjaga gawang yang
tidak m empercayai anggota tim lainnya. Tim yang anggota timnya hanya peduli
pada keingin pribadinya. Tim yang tidak bekerjasama sebagai tim akan
menghasilkan kehancuran bersama.
Menghargai perbedaan adalah intisari
dari sinergi – perbedaan mental, emosional, psikologis antar orang. Dan kunci
untuk menghargai perbedaan adalah dengan menyadari bahwa semua orang melihat
dunia, tidak sebagaimana adanya, tetapi sebagaimana mereka.
Dengan bersinergi, kekuatan kerjasama
lebih besar dari upaya per bagiannya. Jadi galilah potensi dan kebaikan
kontribusi orang lain.
Gambaran Kegiatan
Kegiatan Pembuka
Pengenalan
tentang konsep ‘Bersinergi’
Kegiatan Inti
- Pemutaran film ‘Remember the Titans’
Kegiatan Penutup
Penjelasan tentang tugas yang akan
dilakukan:
-
Bagi remaja
dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang. Tunjuk satu ketua kelompok. Setiap
kelompok diminta untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1.
Siapakah
tokoh favorit anda dalam film ini? Kenapa?
2.
Bagian
manakah dari film ini yang anda paling sukai?
3.
Mengapa
sulit dalam satu tim untuk bisa bekerjasama?
4.
Apa yang harus
dilakukan agar supaya kita bisa bekerjasama dengan baik? Tunjukkan contohnya
dalam film ini.
5.
Tunjukkan
contoh perilaku Menang/Kalah dalam film ini.
6.
Apa saja
konsekuensi dari perilaku Menang/Kalah?
7.
Apa yang
dilakukan oleh Pelatih Boon dan tim pelatih untuk membuat timnya bermain
sebagai satu tim?
-
Mereka
diminta untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan diatas dalam kelompok. Mereka
akan menentukan sendiri waktu dan tempat diskusi.
-
Setiap
remaja diminta untuk menuliskan sebuah karya tulis tentang pemahaman mereka
atas konsep ‘Bersinergi’. Waktu yang diberikan adalah dua minggu. Karya tulis
ini akan diseleksi dan pemenangnya akan mendapatkan hadiah buku.
Alternatif
Project
- Setiap kelompok membuat sebuah project
‘mobil-mobilan’ yang bisa dikompetisikan. Mobil-mobilan ini seharusnya bisa
untuk ditumpangi satu orang pengemudi. Kategori kompetisi: Kecepatan dan
kreatifitas.
C2C - Module 7
PERTEMUAN KE-6
REMAJA YANG MEMAHAMI TERLEBIH DAHULU, BARU DIPAHAMI
Tujuan
Remaja memiliki ketrampilan
mendengarkan
Indikator
-
Remaja
terlibat aktif dalam simulasi ‘mendengarkan’
-
Dalam
diskusi, pertemuan atau ibadah remaja akan lebih menghargai orang yang sedang
berbicara dengan tidak menggangu
Metode
Simulasi
Referensi Alkitab
Amsal 18:12-13
12 Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi
kerendahan hati mendahului kehormatan.
13 Jikalau seseorang memberi
jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.
Yakobus 1:19
19 Hai saudara-saudara yang
kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar,
tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
Durasi Kegiatan
3 jam
Alat/Bahan
Silverqueen
(sesuai jumlah kelompok), gunting, kertas dengan gambar bintang
Referensi
Bayangkan. Anda merasa ada yang tidak
beres dengan kondisi tubuh anda. Anda kemudian memutuskan untuk mengunjungi
seorang dokter untuk berkonsultasi tentang perawatan. Anda tiba di tempat
dokter tersebut melakukan prakteknya. Anda menunggu 30 menit dan nama anda
dipanggil. Anda masuk ke ruangan dokter tersebut, duduk, siap untuk
berkonsultasi. Belum sempat satu katapun keluar dari mulut anda, tiba-tiba anda
sudah disodorkan resep obat oleh dokter tersebut. Waktu konsultasi anda
selesai. Anda keluar dari ruangan dokter sambil bertanya-tanya dalam hati
bagaimana mungkin dokter tersebut memberikan resep tanpa mengetahui sakit yang
saya alami.
Dalam komunikasi dan relasi, kita bukan
hanya perlu untuk menyampaikan apa yang kita rasakan namun kita juga perlu
untuk mendengarkan apa yang disampaikan orang kepada kita. Kita perlu untuk
mendengarkan bukan hanya didengarkan. Sayangnya sebagian besar orang lebih suka
menyampaikan dibandingkan mendengarkan. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk
belajar untuk mendengarkan orang lain.
5
tingkatan mendengarkan
1.
Mengabaikan
2.
Berpura-pura
3.
Mendengar
secara selektif
4.
Mendengar
secara atentif (hanya fokus pada kata-kata yang diucapkan)
5.
Mendengar
secara empatik (dengan maksud untuk mengerti, untuk benar-benar mengerti)
Para
ahli komunikasi memperkirakan bahwa hanya 10 persen komunikasi kita diwakili
oleh kata-kata yang diucapkan. 30 persen selebihnya diwakili oleh suara kita,
dan 60 persen oleh bahasa tubuh kita.
Mendengar
secara empatik, anda mendengarkan dengan telinga, mata dan hati anda. Anda
memperhatikan perasaan, makna, perilaku, otak kanan dan kiri. Anda memahami,
berintuisis, dan merasa.
Gambaran Kegiatan
Kegiatan Pembuka
- Semua remaja akan melakukan aktifitas secara
berpasangan. Pasangan-pasangan ini sebaiknya diacak berdasarkan orang yang
belum mereka kenal dengan baik atau ada pembagian lainnya.
- Untuk setiap pasangan akan diberikan satu buah
gunting dan satu buah kertas dengan gambar bintang.
- Satu orang dalam setiap kelompok harus
menceritakan sebuah topik, misalnya orang yang mereka kagumi, pengalaman paling
memalukan, atau apa yang terjadi dalam kehidupannya selama 3 hari terakhir. Dia
harus terus bercerita sampai temannya selesai dengan aktifitasnya.
- Satu orang lainnya harus menggunting gambar
bintang yang ada di kertas.
- Setelah cerita selesai, remaja yang menggunting
harus menceritakan kembali apa yang diceritakan padanya.
- Tanyakan:
- Apakah cerita yang diceritakan kembali lengkap?
- Bagaimana perasaan anda ketika mendengarkan seseorang sambil
mengerjakan sesuatu?
- Bagaimana perasaan anda ketika anda berbicara kepada orang yang
sedang mengerjakan sesuatu?
Kegiatan Inti
- Jelaskan sedikit tentang 5 tingkatan
mendengarkan.
- Bagi remaja dalam kelompok kecil terdiri dari 5
orang. Mereka akan duduk saling berhadapan dalam bentuk lingkaran. Setiap orang
akan bercerita tentang apa saja yang ingin mereka ceritakan. Tunjuk satu orang
yang akan memulai kegiatan ini. Dia akan memegang silverqueen yang akan
menunjukkan bahwa dia adalah orang yang akan bercerita. Dia kemudian akan mulai
bercerita sekitar 30 detik dan berhenti. Silverqueen akan diberikan kepada
orang disamping kanannya yang kemudian akan mengulang 6 kata terakhir yang
diucapkan remaja sebelumnya. Dia akan melanjutkan kegiatan ini dan seterusnya.
- Diskusi tentang apa yang mereka pelajari dari
kegiatan ini.
Kegiatan Penutup
-
Ajak remaja
untuk membuat satu komitmen berkaitan dengan berusaha mendengar lebih dahulu
sebelum didengar. Komitmen ini dituliskan dalam ‘My Dream Book.’
Subscribe to:
Posts (Atom)